Friday, March 27, 2009

CorelDraw bab 8

Bekerja dengan layer

Membuat layer
1. menampilkan object manager
windows > docker > object manager/tool > object manager docker
2. mengatur susunan layer
memilih layer ; klik edit across layers
mengganti nama layer dan object melalui object manager ; klik rename
3. mengatur layer properties
klik kanan > properties
4. menghapus layertools > object manager > klik nama layer > klik flyout > delete layer
5. menampilkan dan menyembunyikan layer
tools > object manager > visible/eye
6. mengubah susunan layer

memindahkan dan menyalin
1. dalam layer
tools>object manager > klik objek > klik dan drag nama objek yang akan dipindah dalam suatu layer
2. antar-layer
tools > object manager > klik objek > flyout > klik layer

menggunakan master page layer
windows > docker > object manager > buat layer baru >klik kanan> properties > tandai master layer > ok

mencetak layer
tools > object manager > file > print

CorelDraw bab 7

Bab 7
Bekerja dengan warna
penting nya penggunaan warna yang efektif
1 tentukan target sasaran anda
2 gunakan warna seperlunya
3 penggunaan scheme warna4 buatlah design yang sederhana

memilih warna menggunakan color palette docker
1. menambahkan warna pada color palette
- klik menu palette
- klik edit > palet editor
- klik add color
- pilih warna

2. menghapus warna pada palette
palette editor > delete color > klik yes

3. menggunakan fixed palette

memilih warna dengan color mixer
- pilih objek
- tekan shift + F11
- select color

mencampur warna dengan color harmonies
model selector > huemencampur warna dengan color blendoption > mixer > color blend

mengatur setting palette properties
1. membuka color palette
windows > color palettes > open palette

2. menutup color palette
palette > close

3. membuat color palette
- palet editor
- melalui objek
- melalui dokumen

mewarnai objek
1. menggunakan fasilitas uniform fill
2. menggunakan color harmonies
3. menggunakan color viewer
4. menggunakan color blends
5. menggunakan fasilitas fountain fill
- linear fountain fill
- conical fountain fill
- radial fountain fill
- square fountain fill
6. menggunakan fountain fill presets
7. membuat campuran warna dalam fountain fill
8. mengubah atribut fountai fill
9. menggunakan fountain color presets
10. menggunakan fasilitas pattern fill
- memilih jenis pattern
-memodifikasi pola dari pattern fill
11. menggunakan fasilitas texture fill
12. menggunakan fasailitas postscript texture fill
13. menggunakan fasilitas mesh fill

Monday, March 16, 2009

lari kenangan Ladextravales

tanggal 6 maret kemarin, kita semua lari jumat untuk yang terakhir kalinya. seru lho!!! rame banget!!! klas gw pake berbagai macam atribut gtu deh. kita pake name tag yang dibuat dari kardus aqua yang dilapisi karton warna warni, trus tulisannya " I'm 9 Defordelite". selain itu pake topeng, terompet kecil, muka dicoret2, dll. bu Pur jg ga kalah rame ama kita2. bu Pur kita dandanin jadi Ms Defordelite, pake mahkota gtu. hahaha.....
rute larinya sih sama kayak lari jumat biasa. tapi abis lari kita makan nasi tumpeng bersama.abis itu foto2 dan foto kelas.

rangkuman CorelDraw 12 bab 6

Menggunakan setting default
1.Bukalah pilihan kotak dialog dengan menyeleksi tools kemudian pilih options atau menekan ctrl+J
2.Pilih document lalu styles pada option yang ada
3.Pilih default graphic,artistic text,atau paragraph text
4.Klik tombol edit untuk teks fill dan outline utk mengubah tampilan standar

Bekerja dengan Objek Kurva
Jika merasa belum puas kita bisa berkreasi sendiri dengan objek kurva.
Caranya :
1.Seleksi objek
2.Klik menu arrange kemudian pilih convert to curvesatau
1.Klik shape tool seleksi objek kurva
2.Drag segmen hingga menjadi bentuk yang diinginkandll

Membuat kurva menggunakan reflect nodes modeCoreldraw menyediakan tool untuk dikembangkan menjadi objek kreasi sendiri seperti rectangle,spiral,lingkaran,dll.Node yang sedang tidak aktif berupa kotak kosong,tetapi jika memilih dengan shape tool maka node tersebut akan berwarna hitam.Kita dapat memindahkan posisi dengan men-dragnya.

Menggunakan fasilitas skew dan stretch
Jika pada rotate yang ditarik adalah tanda putar yg di sudut,utk memiringkan objek atau skewing yang ditarik adalah yang terletak ditengah atas atau bawah.
Ada tiga proses pengubahan bentuk suatu objek:
1.Horizontal skew: mengubah secara horizontal
2.Vertikal skew : mengubah bentuk secara vertikal
3.Rotate(diagonal skew): mengubah bentuk objek gambar secara diagonal

Stretch mirip sizing hanya stretch ditujukan untuk pembesaran dan pengecilan secara tidak proporsional.Selain itu proses ini dapat digunakan juga untuk membentuk gambar cermin dari objek gambar.Juga ada 3 proses pengubahan ukuran yaitu : Horizontal stretch,Vertikal stretch,Scale.Kita dapat melakukan pada saat pick tool sedang aktif.

Menggunakan fasilitas roughen
-Nib size: untuk menentukan ukuran sikat dengan range antara 0.01 hingga 2 inch
i-Use stylus pressure setting
-Spike frequency:diatur dengan nilai 1-10 yg memungkinkan mengendalikan jarak
-Dryout value:memberikan variasi penambahan atau pengurangan efek roughen
-Tilt:mengatur ketingggian efek
-Spike direction:memberikan setting untuk mengendalikan efek
-Bearing

Menggunakan efek distorsi
1.Aktifkan interactive dsortion tool
2.Pilij jenis disorsi yang akan diapakai
3.Geser posisi kursor mouse pada objek
4.Klik mouse dan tahan
5.Geser posisi kursor mouse hingga efek distorsi tercapai

Mengatur bentuk objek dengan perintah envelopeenvelope adalah cara membuat efek bentuk yang populer didalam gambar vektor.Envelope dapat dibentuk dari beberapa node yang bisa dipindahkan sampai menjadikan objek dengan bentuk yang diinginkan.Dapat diterapkan banyak bentuk objek termasuk garis,artistic text,dan frame paragraph text.Pertama dengan memanipulasi bentuk objek ketika sudah berada pada mode envelope.Kedua mengubah bentuk asli.terakhir membentuk envelope dengan menyalin bentuk envelope yang sudah jadi.

Menggunakan perintah trim
1.Seleksi objek gambar
2.Pada jendela shaping docker pilih trim
3.Kemudian klik trim dan setelah melihat panah arahkan pada target objek.

Menggunakan perintah weldPerintah weld adalah untuk membuat objek baru berdasarkan kombinasi dua atau lebih objek yang saling bertumpukan.Dengan adanya bentuk baru maka bentuk asli objek akan lenyap.Weld menggabungkan objek kemudian menjadi satu outline.

Perintah intersection
Seperti halnya trim intersect ini juga proses mengiris suatu objek dengan objek lain.Bedanya proses ini bagian yg saling menumpuk dari kedua objek yang berlubang sadangkan bagian yang tidak menumpuk akan lenyap

Membuat powerclip
Efek ini menyusun objek dengan memasukannya ke dalam objek lainnya.Misalnya gambar yang dimasukkan ke objek kotak sehingga kotak tersebut berfungsi sebagai frame
caranya:
1.Seleksi objek
2.Klik menu effects dan powerclip
3.Pilih place inside container

artikel moving class versi saya

Moving Class

Saya adalah salah satu siswi SMP Labschool Jakarta. Di SMP Labschool Jakarta mulai tahun ajaran 2008/2009 diterapkan sistem pembelajaran baru yaitu, Moving Class. Moving Class adalah suatu sistem pembelajaran dimana siswa berpindah kelas setiap pergantian jam pelajaran. Setiap kelas memiliki homebase masing – masing.

Sebenarnya, sistem moving class tidak diterapkan tepat pada awal tahun ajaran 2008/2009, melainkan pada pertengahan tahun ajaran tepatnya setelah terjadi musibah kebakaran. Sebelum diterapkan sistem Moving Class sistem pembelajarannya sama seperti sekolah yang lain. Beberapa waktu yang lalu labschool mengalami musibah kebakaran, akibat kebakaran tersebut ruangan kelas berkurang cukup banyak. Agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan, Tim Rehabilitasi Labschool menyulap ruangan – ruangan yang sebenarnya bukan ruangan untuk kelas menjadi kelas yang bisa dibilang cukup nyaman. Untuk mengatasi keterbatasan ruangan, diterapkanlah sistem Moving Class yang dijalankan oleh seluruh siswa SMP Labschool Jakarta.

Tetapi sistem moving class ini belum bisa berjalan dengan lancar. Yang seharusnya satu kelas digunakan untuk satu jenis pelajaran, digunakan untuk beberapa jenis pelajaran. Contohnya, kelas yang seharusnya digunakan untuk pelajaran seni musik, digunakan juga untuk pelajaran sejarah dan PLKJ. Membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit untuk berpindah sari satu kelas ke kelas yang lain. Karena ada kelas yang terletak di gedung SMP dan ada beberapa kelas yang terletak di Gedung Baru / Gebar dan di lantai 3 TK. Selain itu, masih ada kelas yang mengalami kebocoran dan becek ketika turun hujan akibat kebakaran.

Beberapa bulan yang lalu, sistem moving class sempat dihentikan karena saat itu sedang musim hujan, lorong menjadi becek dan menghindari adanya siswa/I yang terpeleset di lorong. Kegiatan belajar mengajar berjalan seperti sediakala, siswa/I belajar di Homebase masing – masing. Pada bulan Februari lalu, ruangan kelas di lantai 3 SMP Labschool Jakarta telah selesai dibangun dan ruangan kelas sudah tidak ada lagi yang mengalami kebocoran, sehingga moving class bisa berjalan lagi. Cukup banyak yang tidak setuju dengan diberlakukannya lagi moving class karena sudah merasa nyaman ketika belajar di homebase masing – masing.

Dampak positif dari moving class adalah :
· Dari segi pimpnan : lebih mudah memonitor guru yang mengajar di suatu ruangan.
· Dari segi guru : bisa menyiapkan materi yang akan diajarkan lebih baik.
· Dari segi siwa/I : tidak bosan dengan suasana ruangan kelas yang itu saja, menjadi seperti berolah raga karena sering naik turun tangga

Dampak negatif dari moving class adalah :
· Lorong menjadi sempit karena dilalui 2 arah.
· Barang yang tertinggal atau hilang menjadi sulit dilacak.
· Tidak ada yang bertanggung jawab atas kebersihan suatu ruangan.
· Banyak siswa/I yang sering jajan ke kantin
· Lelah karena harus naik turun tangga.

artikel moving class

sumber : http://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/

Mengapa harus menggunakan sistem moving class?

Ditulis oleh anim hadi di/pada 16 Nopember, 2008

Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas. Konsep Moving Class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan Moving Class, siswa akan belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya
Sekolah kita, SMA N 1 Geger, dalam rangka mensikapi UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dan dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan dikategorikan Sekolah Kategori Mandiri. Jadi sekolah kita sekarang ini adalah sekolah rintisan menuju Kategori Mandiri (SKM).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh sekolah untuk melangkah menuju SKM. Syarat menjadi Sekolah Kategori Mandiri adalah sistem Satuan Kredit Semester (SKS) dan Moving Class. Moving class adalah langkah awal SMA N geger menuju SKM. Moving class yang dimulai pada tahun ajaran 2008-2009.

Tujuan Moving Class

1. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran;

a. Proses pembelajaran melalui Moving Class akan lebih bermakna karena setiap ruang/laboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Jadi setiap siswa yang akan masuk suatu ruang/laboratorium mata pelajaran sudah dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut.

b. Guru mata pelajaran dapat mengkondisikan ruang/laboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain.

2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Waktu Pembelajaran

Guru mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata pelajarannya, sehingga waktu guru mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.

3. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Guru

a. Guru akan dituntut datang tepat waktu, karena kunci setiap ruang/laboratorium dipegang oleh masing-masing guru mata pelajaran.

b. Siswa ditekankan oleh setiap guru mata pelajaran untuk masuk tepat waktu pada pada saat pelajarannya.

4. Meningkatkan keterampilan guru dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

5. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran.

6. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran yang dilakukan secara moving class maka perlu ditetapkan strategi pelaksanaannya. Pengorganisasian Pelaksana, tugas, kewajiban dan wewenang.
Strategi Pengelolaan Moving Class

1. Pengelolaan Perpindahan Peserta didik
Peserta didik berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan
Waktu perpindahan antar kelas adalah 5 menit.
Peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri
Peserta didik perlu ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuen-sinya
Bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan pada saat pelajaran kurang 5 menit.
Sebelum tersedia loker, peserta didik diperkenankan membawa tas masuk dalam ruang belajar. Kegiatan pembelajaran di Laboratorium dibuat peraturan tersendiri hasil kesepakatan guru dengan laboran
Peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru piket atau Penanggung Jawab Akademik
Keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 (tiga) kali diadakan tindakan pembinaan yang dilakukan Penanggung Jawab akademik bersama dengan Guru Pembimbing.

2. Pengelolaan ruang belajar-Mengajar
Guru diperkenankan untuk mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata pelajarannya
Ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran yang sesuai, Jadwal Mengajar Guru, Tata Tertib Peserta didik dan Daftar Inventaris yang ditempel di dinding.
Ruang belajar dapat dilengkapi dengan perpustakaan referensi dan sarana lainnya yang mendukung proses Pembelajaran
Tiap rumpun Mata pelajaran telah disediakan prasarana multimedia. Penggunaan prasarana diatur oleh Penanggung Jawab Rumpun Mata Pelajaran
Guru bertanggungjawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya. Dengan demikian setiap guru memiliki kunci untuk ruang masing-masing.

3. Pengelolaan Administrasi Guru dan Peserta didik
Guru berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru
Guru membuat catatan-catan tentang kejadian-kejadian di kelas brerdasarkan format yang telah disediakan
Guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, absensi peserta didik, keterlambatan peserta didik dan membuat rekapan sesuai format yang disediakan
Guru membuat laporan terhadap hal-hal khusus yang memerlukan penanganan kepada Penanggung Jawab Akademik
Guru membuat Jadwal topik/materi yang diajarkan kepada peserta didik yang ditempel di ruang belajar

4. Pengelolaan Remedial dan Pengayaan
Remedial dan Pengayaan dilaksanakan diluar jam kegiatan Tatap Mu-ka dan Praktik.
Remedial dan Pengayaan dilaksanakan secara TIM Teaching, dimana kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu
Kegiatan Remedial dan Pengayaan dapat menggunakan waktu dalam kegiatan Pembelajaran Tugas Terstruktur (25 menit) maupun Tak terstruktur ( 25 menit ) .
Remedial dan Pengayaan dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara bersamaan jika memungkinkan, misal : Guru utama memberi pengayaan, sedangkan kolaboran memberi remedial.
Remedial dan Pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis postest , ulangan harian dan ulangan mid semester.

5. Pengelolaan Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengukur proses dan produk hasil pembelajaran
Penilaian Proses dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta didik, sedangkan penilaian produk/hasil belajar dilakukan melalui ulangan harian, mid semester maupun ulangan semester.
Penilaian meliputi Kognitif, Praktik dan Sikap yang disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik mata pelajaran
Hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam bentuk file exel yang kemudian diserahkan kepada Penanggung Jawab Akademik
Untuk memudahkan Pengelolaan hasil penilaian maka hasil-hasil penilaian harian yang telah dilaksanakan segera diserahkan kepada Penaggung Jawab Akademik agar dapat dimasukkan kedalam Pengelolaan SIM Sekolah oleh TIM TIK
Tidak diadakan Remedial untuk ujian/ulangan semester. Remedial dilakukan sesuai dengan ketentuan pengelolaan Remedial dan Pengayaan.
Guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan penuh terhadap hasil penilaian terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil penilaian hanya dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

Masalah yang Akan Dihadapi di SMAN 1 Geger saat moving class

1. Kondisi kelas Belum Ditata Sempurna.

Sekolah kita ini masih jauh dari sempurna. Dalam moving class, seharusnya ruangan kelas lengkapi dengan berbagai sarana-prasarana belajar sesuai mata pelajaran terkait. Dan ruangan kelas, di desain dan di tata sesuai kebutuhan belajar. Sehingga murid bisa belajar dengan nyaman dan didukung dengan alat-alat yang dibutuhkan. Contohnya pada kelas Geografi dilengkapi dengan berbagai buku sumber, peta, globe, dll. Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran lainnya.

2. Sarana Belum Lengkap

Beberapa sarana yang dibutuhkan dalam moving class, belum tersedia. Salah satunya almari/rak tas. Karna sekolah kita berusaha seadanya dulu, sambil jalan nanti kita akan dibenahi kekurangan-kekurangannya.

3. Sifat Malas

Bagi siswa yang hobi mbolos, moving class bisa menjadi sasaran empuk. Karna peluang untuk kabur dan melarikan diri sangatlah besar. Ini semua tergantung dari diri kita masing-masing. Kalau kita mbolos/kabur dari pelajaran, nanti yang rugi juga kita sendiri.

4. Kebersihan Kelas

Selama ini kebersihan kelas sepenuhnya menjadi tangung jawab kelas dibawah kordinasi wali kelas, dengan moving class maka kebersihan menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran. Untuk menjaga kebersihan kelas bersama maka siswa yang menempati jam pertama dan atau jam terakhir untuk membersihkan kelas yang ditempati. Ada ide lain?

5. Dan masih Banyak yang lain

Kelebihan dan kekurangan moving class sekarang ada di hadapan kita, karena kita sudah bersepakat untuk berani melangkah, akankah kita akan berjalan seadanya? Bila tidak kuncinya ada pada kita yaitu
GURU














sumber : http://public.kompasiana.com/2009/02/27/moving-class/

Moving Class
Oleh waynergie - 27 Februari 2009 - Dibaca 124 Kali -

Saya adalah seorang siswi di SMP Labschool Jakarta. Selama seminggu terakhir, saya bersama siswa/i lainnya menjalankan suatu sistem yang masih terbilang baru di Jakarta Timur, moving class. Moving class sendiri adalah suatu sistem di mana siswa/i harus berpindah kelas saat pergantian mata pelajaran sesuai dengan ruang mata pelajaran yang akan diikuti (wah, kok jadi ribet ya bahasanya…??)

Sebetulnya, moving class di SMP Labschool sudah sempat berjalan sebelumnya. Waktu itu moving class dilaksanakan oleh siswa/i kelas 7, 8, dan 9 untuk menghemat ruangan. Yah, saat musibah kebakaran di Labschool beberapa waktu lalu, beberapa ruangan di SMP Labschool Jakarta turut terbakar. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan kelas, SMP Labschool memberlakukan sistem moving class sekaligus membuat 2 ruang kelas darurat di Gedung BPS (populer dengan sebutan Gedung Baru/GEBAR). Kemudian sistem moving class tersebut dihentikan sementara karena beberapa ruang kelas yang biasa dipakai untuk moving class mengalami kebocoran dan becek.

Setelah renovasi gedung sekolah selesai, moving class diberhentikan dan siswa kembali belajar seperti sediakala. Setelah kami bernyaman-nyaman dengan kelas kami masing-masing, dengan mengejutkan (okay, itu hiperbol) Pak Rosiman (Wakasek bid. kesiswaan) mengumumkan bahwa sistem moving class akan diberlakukan kembali, untuk seluruh siswa/i, tanpa kecuali. Saat hal itu diumumkan (setelah upacara bendera), saya mendengar banyak siswa/i yang mengucapkan kata ‘YAAAAAHHHH’.. Entahlah, mungkin itu karena mereka tidak begitu nyaman dengan sistem moving class ini.

Banyak keluhan dari siswa/i mengenai sistem ini, dan beberapa orang guru ditunjuk sebagai tim evaluasi dari sistem moving class yang telah dijalankan. Contoh keluhan dari siswa/i:
Melelahkan, karena tiap ganti pelajaran berarti siswa harus pindah ruangan.
Barang yang tertinggal lebih mudah hilang & lebih sulit dicari
Waktu belajar menjadi tidak efektif, karena sering nyasar
Kebersihan kelas tidak terkontrol (home base bertanggung jawab terhadap kebersihan kelasnya)
Lorong sekolah sempit, dan dilalui 2 arah oleh banyak siswa.
Fasilitas ruang mata pelajaran kurang lengkap (kelas Math tanpa penggaris/Geo tanpa peta)
dll..